Sabtu, 30 April 2016

CARA MENANAM KELADI TIKUS DAN MANFAATNYA

http://tipspetani.blogspot.com/2016/05/gambar-tanaman-keladi-tikus-dengan.html


Keladi Tikus mengandung zat yang dapat mengaktifkan fungsi sel darah dengan memproduksi mediator, sehingga merangsang dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh. Di Malaysia Keladi Tikus dipakai sebagai obat penyembuh penyakit kanker yang penggunaannya disarankan dilakukan berdampingan dengan pengobatan medis seperti kemoterapi (chemotherapy) atau radioterapi (radiotherapy). Pada penderita kanker stadium lanjut penggunaan sari Keladi Tikus telah menunjukkan hasil yang sangat positip. Keladi Tikus dapat mengatasi efek sampingan dari chemotheraphy, seperti rambut rontok, mual, perasaan tidak nyaman dan berkurangnya nafsu makan.

Keladi Tikus - Rodent Tuber mmempunyai nama latin Typhonium Flagelliforme merupakan tanaman obat. Dalam bahasa Cina Keladi Tikus disebut Lioshu Yu. Sedangkan di Indonesia penyebutan tanaman ini sangat beragam. Di sebagian daerah di pulau Jawa misalnya, Keladi Tikus sering disebut dengan Talas Kunting.

Keladi Tikus mengandung zat yang dapat mengaktifkan fungsi sel darah dengan memproduksi mediator, sehingga merangsang dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh. Di Malaysia Keladi Tikus dipakai sebagai obat penyembuh penyakit kanker yang penggunaannya disarankan dilakukan berdampingan dengan pengobatan medis seperti kemoterapi (chemotherapy) atau radioterapi (radiotherapy). Pada penderita kanker stadium lanjut penggunaan sari Keladi Tikus telah menunjukkan hasil yang sangat positip. Keladi Tikus dapat mengatasi efek sampingan dari chemotheraphy, seperti rambut rontok, mual, perasaan tidak nyaman dan berkurangnya nafsu makan.

Ciri Tanaman

Daun tanaman dewasa meruncing seperti ujung anak panah
Keladi Tikus termasuk golongan rerumputan yang bentuknya menyerupai talas tumbuh berumpun di alam bebas pada tanah gembur, lembab dan teduh. Di pulau Jawa Keladi Tikus banyak ditemukan di hampir semua tempat baik dataran tinggi maupun dataran rendah. Tanaman Keladi Tikus yang baru tumbuh, daun biasanya berbentuk bulat sedikit lonjong. Daun daun berikutnya mulai meruncing seperti daun talas. Keladi Tikus yang sudah tua daunnya hijau halus berujung runcing menyerupai anak panah. Bunga berwarna putih kekuningan dan kelopaknya menyerupai ekor tikus. Akarnya berwarna putih membesar membentuk umbi. Tinggi tanaman dewasa 10 s/d 20 cm (yang berkualitas bagus) dengan berat 10 s/d 20 gram setiap rumpun. Umbi Keladi Tikus berbentuk bulat londong. Untuk tanaman dewasa yang siap digunakan diameter umbi antara 1 cm s/d 2 cm. Tanaman ini juga banyak dijumpai tumbuh di parit-parit (tanah berair) dan sangat subur. Pada sawah sawah di beberapa daerah Keladi Tikus bahkan banyak tumbuh diantara padi. Sehingga setiap saat harus dihilangkan / dibasmi karena sangat mengganggu pertumbuhan padi. Keladi Tikus yang tumbuh di tempat demikian tingginya bisa mencapai 40 cm dengam diameter umbi sampai 4 cm. Untuk pengobatan Keladi Tikus yang demikian kualitasnya sangat rendah.


Sebutan Keladi Tikus karena bunganya menyerupai ekor tikus.
Tanaman Keladi Tikus biasanya banyak ditemukan pada musim hujan. Pada musim kemarau daun Keladi Tikus menghilang. Sedang umbi tetap bertahan di dalam tanah yang akan tumbuh kembali pada saat musim hujan tiba. Dalam pencarian umbi Keladi Tikus berkualitas untuk tujuan pengobatan hendaknya dipilih waktu yang tepat. Waktu yang tepat untuk pengambilan umbi adalah akhir musim hujan sampai pertengahan musim kemarau. Waktu waktu setelah itu proses pembusukan umbi sudah mulai terjadi, dimana pada awal musim hujan tanaman mulai membentuk umbi baru. Tanda umbi yang berkualitas rendah bila saat dibelah kadar tepungnya sudah mulai berkurang dimana umbi lebih banyak berair. Waktu pencarian ini bagi mereka yang membutuhkan umbi Keladi Tikus dalam jumlah cukup banyak tentu menjadi masalah. Karena waktu pencarian cukup sempit. Jalan keluar untuk menanggulangi hal ini adalah dengan budi daya sendiri. Tentang budi daya Keladi Tikus Anda dapat membaca di halaman budi daya dalam web site ini.

Hindari Kekeliruan !!!
Terdapat tumbuhan yang mirip dengan Keladi Tikus yaitu Typhonium trilobatum. Typhonium trilobatum dalam literatur obat Cina disebut Half Summer. Typhonium trilobatum daunnya berombak dan berwarna hujau agak pudar. Dibagian ujung daun yang masih kuncup berwarna keunguan dan akarnya berwarna coklat tua. Kelopak bunga Typhonium trilobatum melebar menyerupai lidah serta berwarna ungu. Typhonium trilobatum mengandung zat yang bersifat racun. Karena itu hindarilah kekeliruan.

Bila Anda belum familiar betul dengan Keladi Tikus saat mencari tanaman dari alam bebas, hendaknya tidak langsung mengkonsumsinya. Letakkan tanaman tersebut pada tempat penyimpanan terlebih dahulu untuk memastikan apakah tanaman yang didapat sudah benar dan tidak terjadi kekeliruan. Cara lain untuk menghindari kekeliruan adalah dengan budidaya sendiri. Karena dengan budidaya sendiri Anda dapat melihat bunga atau cici-ciri lainnya secara lebih teliti.

BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN BUNCIS

Tanaman buncis mudah tumbuh didataran rendah maupun tinggi hingga mencapai ketinggian 1200 m dpl , dengan kondisi tanah yang ber humus , tanah lempung, tanah lempung berpasir yang mempunyai kandungan unsur hara , ph tanah antara 5,5 – 7 Suhu yang baik untuk pertumbuhan sekitar 20 – 28 derajat celcius. Curah hujan dengan intensitas 600 mm – 1500 mm/ tahun.sinar matahari yang cukup,tata air yang baik.


PENANAMAN BUNCIS


PERSIAPAN LAHAN


Tanah digemburkan dengan dicangkul/dibajak sedalam 20cm – 30cm, bokasi ditaburkan dengan takaran 5 ton /ha ,kemudian dibuat bedengan dengan tinggi 25cm – 30cm, lebar bedengan 80cm – 90cm ,jarak bedengan 50cm – 60cm. Jarak bedengan / kalen berfungsi untuk jalan,di waktu perawatan ataupun pemanenan selain untuk drainase.permukaan bedengan dibuat melengkung ,kemudian bedengan ditutup mulsa/plastic.Ukuran mulsa/plastic 110co – 120 cm. Mulsa berfungsi menjaga kelembaban tanah,mengendalikan pertumbuhan gulma., mengurangi resiko serangan hama.

PEMILIHAN BIBIT BUNCIS

Pilih bibit buncis yang masih bagus, warna cerah,tidak kisut,tidak berlubang .Pemilihan bibit yang tepat dapat memudahkan perawatan dan memberikan hasil panen yang melimpah


PENANAMAN BUNCIS


Buatlah lubang pada bedengan sekitar 5cm - 10cm dari tepi mulsa, jarak antar lubang 60cm.Sebelum ditanam biji dicampur/ aduk dengan insektisida Karbosulfan dengan dosis 25g/3kg bibit. Masukan biji buncis kedalam lubang, 2 butir biji tiap lubang .kemudian tutup dengan tanah.


PEMUPUKAN BUNCIS


  • Pemupukan dasar Pemupukan ini dilakukan pada saat olah tanah sebelum bedengan dikerjakan ,agar pupuk dasar terpendam dalam bedengan. Komposisinya : Phonska 120 kg/ha, ZA 150 kg/ha, phospat 100 kg/ha.
  • Pemupukan lanjutan 1
    • Pemupukan ini dilakukan pada saat tanaman umur 7 hst – 30 hst ,dengan cara campuran air dan pupuk dikocorkan kelubang tanaman dengan takaran 200ml – 250 ml setiap lubang tanaman. Komposisi : NPK 35 – 45 kg/ha,insektisida berbahan aktif karbofuran 7kg/ha.pemupukan ini dilakukan 1 minggu sekali. Untuk pemupukan minggu 2 sampai 4, sudah tidak memakai insektisida .fungsi insektisida untuk membasmi hama yang ada didalam tanah.
  • Pemupukan lanjutan 2
    • Pemupukan dilakukan pada saat tanaman umur 35 hst dan seterusnya . komposisi : NPK 280 kg/ha atau campuran Phonska + ZA 300 kg/ ha .
    • Cara pemupukan : tanah ditugal sedalam 5cm pupuk dimasukan kedalam lubang kemudian ditutup dengan tanah. Jarak pupuk dengan batang tanaman sekitar 5cm. pemupukan dilakukan dengan interval 10 – 15 hari.


PEMELIHARAAN BUNCIS

Penyiangan dan pembersihan gulma dilakukan 2 minggu sekali. Penyiraman dilakukan 1 minggu sekali dan setelah pemberian pupuk atau apabila tanah bedengan terlihat kering. Caranya penyiraman : parit dialiri air ¾ dari tinggi bedengan,kemudian segera buang air penyiraman agar bedengan cepat tiris untuk menjaga kelembabaan tanah. Pemasangan tajuk dilakukan ketika tanaman berumur 10 hst .Tinggi tajuk 150cm – 200 cm agar batang dan daun dapat berkembang leluasa.Memasang tali/gawar untuk menghubungkan antar tajuk untuk perambatan tanaman.




HAMA DAN PENYAKIT BUNCIS


Hama yang terdapat pada tanaman buncis antara lain : Ulat penggulung daun, lalat kacang (Ophiomya Phaseoli Tryon), kutu daun ( Aphis cracivora Koch) Penggerek Polong (Etiella zinckenella) Kumbang Daun (Henosepilachna signatipennis),penanggulangan semprot dengan insektisida berbahan aktif :Abamectin,Imidakloprit,Sipermetrin.
Penyakit yang menyerang tanaman buncis antara lain: Bercak daun (Cescospora sp), Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum),Antraknos, Layu Fusarium ( Fusarium oxysporum). Penanggulangan semprot dengan fungisida berbahan aktif :Mankozeb,Propinep,Oksitetrasiklin.


PEMANENAN BUNCIS


Tanaman buncis mulai dapat di panen umur 45 hst .Buah yang siap dipetik berwarna putih bersih, padat, .panen dilakukan dengan interval 2-3 hari.panen dapat dilakukan sampai 20 x panen dalam satu kali budidaya, tergantung jenis varietas dan perawatan.



sumber : http://tanamanbawangmerah.blogspot.co.id/

Senin, 11 April 2016

MANFAAT TETES TEBU UNTUK PETERNAKAN

TETES TEBU UNTUK INDUSTRI PETERNAKAN

Tetes Tebu Untuk Industri Peternakan . Tetes tebu sangat di butuhkan untuk industri peternakan, pertanian. Molase atau etes tebu adalah sejenis sirup limbah sisadari proses pengkristalan gula pasir. Molase tidak dikristalkan karena mengandung glukosa dan fruktosa yang tidak dikristalkan lagi. Tetes tebu sering dimanfaatkan sebagai bahan campuran pakan/ minum ternak, bahan campuran jamu ternak, untuk fermentasi pakan & kotoran ternak, bahan industri kimia, bahan industri energi etanol, bahan industri konstruksi dan bahan baku industri pangan, dll.
 

tetes tebu dalam drum

Tetes tebu murni (tidak dicampur apapun) untuk memenuhi kebutuhan usaha pertanian, peternakan dan industri makanan. Harga bandrol loco umumnya di jual Rp 550.000/ drum 200 L. dan biasanya harga tersebut belum termasuk drum (bisa tukar drum kosong).

Manfaat Tetes Tebu / Molases Untuk Ternak 
  • merupakan pakan pencahar yang normalnya diberikan pada ternak dalam jumlah kecil.
  • meningkatkan palatabilitas ransum (aroma dan rasa disukai oleh hewan ternak),
  • meningkatkan nafsu makan
  • meningkatkan aktivitas mikroba rumen,
  • mengurangi ransum berdebu (dustiness),
  • sebagai perekat dalam pembuatan pellet,
  • sumber energi yang essensial
  • menggemukan ternak
Cara pemakaian : dicampurkan ke ransum dengan komposisi maksimal 15%.

Manfaat Tetes Tebu/ Molase Untuk Ternak Unggas
  • Meningkatkan nafsu makan
  • Sumber energi yang esensial
  • Menggemukan ternak

Cara pemakaian : dicampurkan ke air minum dengan komposisi tetes tebu maksimal 5%.

MENGAPA TETES TEBU BISA MENGGEMUKAN TERNAK ?

1. Meningkatkan Nafsu Makan Ternak


Menurut pakar dokter ternak, protein merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap pertambahan berat badan, mengingat fungsi protein sebagai unsur pembentuk jaringan tubuh, maka banyaknya konsumsi pakan yang masuk ke dalam tubuh ayam, mengakibatkan pakan terserap oleh tubuh unggas sehingga terjadi pembentukan daging.
2. Sumber Energi Esensial Ternak

Sebagai penambah energi karena jika kondisi iklim yang kurang baik maka energi pada pakan tidak digunakan sebagai pertumbuhan tetapi digunakan sebagai pengganti energi tubuh yang hilang oleh karena itu perlu penambahan tetes tebu yang merupakan sumber energy esensial.

Molase yang dalam bahasa Inggris disebut molasses merupakan produk sampingan dari industri pengolahan gula tebu atau gula bit yang masih mengandung gula dan asam-asam organik. Molase yang hasil dari industri gula tebu di Indonesia dikenal dengan nama tetes tebu. Tetes tebu didapatkan dari hasil pemisahan dengan kristal gula pada pengolahan gula tebu.

Proses pengolahan diawali dengan penggilingan tebu untuk mengeluarkan nira mentah yang berbentuk jus, setelah itu nira mentah akan memasuki proses pemurnian untuk mendapatkan nira jernih dengan cara mengendapkan nira kotor, selanjutnya nira jernih memasuki proses penguapan yang bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi sampai dengan tingkat jenuhnya.

Sampai tahap ini nira kental hasil dari proses penguapan akan melalui proses pembentukan kristal gula melalui pemasakan, setelah kristal terbentuk dan melalui tahap pendinginan dilakukan pemisahan menggunakan alat pemusing dan penyaring sehingga didapatkan gula mentah dan tetes tebu.

Industri yang memanfaatkan molase diantaranya adalah industri yang menghasilkan produk hasil penyulingan seperti rum, alkohol, industri fermentasi seperti mononatrium glutamat, asam sitrat, cuka, protein sel

Kamis, 07 April 2016

MANFAAT DAN KHASIAT JERUK SUNKIST



Khasiat Jeruk Sunkist atau Caridina cf Propinqua memang banyak khasiatnya, diantaranya manfaat jeruk sunkist kesehatan, manfaat jeruk sunkist rumah, manfaat jeruk sunkist untuk wajah, manfaat jeruk sunkist kulit. Jeruk ini memang berbeda dengan jeruk lainnya, kulitnya tebal dan sulit untuk memakannya.


Khasiat Jeruk Sunkist untuk kesehatan adalah
  • meningkatkan kekebalan tubuh
  • memperkuat limfa
  • menurunkan kolesterol
  • mengobati infeksi dan demam
Melihat manfaat yang besar dari jeruk ini, maka disarankan untuk mengonsumsi jeruk sunkist ini. Jeruk sunkist dapat dikonsumsi dengan berbagai cara, bisa dengan membuat jus, membuat puding, atau langsung dimakan, rasanya sangat segar.


Manfaat jeruk sunkist untuk Masker wajah AGAR Kulit wajah Anda akan bersinar
  • 1 pepaya, cincang
  • 1 Jeruk Sunkist
  • 1 sendok teh madu
Campurkan semua bahan dengan blender, menjaganya agar tetap pada kecepatan rendah sampai campuran menjadi pasta halus. Tuangkan ke dalam wadah kecil. Terapkan untuk kulit yang baru dicuci dan kering. Tinggalkan masker selama 30 menit. Bilas dengan air hangat. Anda akan menyukai bagaimana kulit Anda terlihat dan terasa!


Manfaat jeruk sunkist untuk Facial Scrub Sempurna untuk kulit yang berminyak.
  • 1 part Sunkist® lemon zest
  • 1 part powdered milk
  • 2 parts almond meal
  • 1/2 part fresh Sunkist lemon juice
Campurkan semua bahan dalam mangkuk besar. Oleskan pada wajah dan leher dengan gerakan memutar. Bilas bersih dengan air hangat suam-dan ikuti dengan menerapkan pelembab favorit Anda.


Kulit Jeruk Sunkist Pengusir Nyamuk
Kulit jeruk sunkist kita jemur dibawah terik matahari sampai kering. Kemudian taruh dalam plastik yang telah dilubangi kecil-kecil dan gantungkan dalam jendela kamar Anda. Atau bisa ditaruh dalam gelas dan letakkan di meja kamar.Selamat mencoba,semoga bermanfaat.

Rabu, 06 April 2016

INFORMASI PETANI TANAMAN JERUK


Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Cina dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Tanaman jeruk yang ada di Indonesia adalah peninggalan orang Belanda yang mendatangkan jeruk manis dan keprok dari Amerika dan Itali.


JENIS TANAMAN
Klasifikasi botani tanaman jeruk adalah sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Keluarga : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sp.

Jenis jeruk lokal yang dibudidayakan di Indonesia adalah jeruk Keprok (Citrus reticulata/nobilis L.), jeruk Siem (C. microcarpa L. dan C.sinensis. L) yang terdiri atas Siem Pontianak, Siem Garut, Siem Lumajang, jeruk manis (C. auranticum L. dan C.sinensis L.), jeruk sitrun/lemon (C. medica), jeruk besar (C.maxima Herr.) yang terdiri atas jeruk Nambangan-Madium dan Bali. Jeruk untuk bumbu masakan yang terdiri atas jeruk nipis (C. aurantifolia), jeruk Purut (C. hystrix) dan jeruk sambal (C. hystix ABC).

Jeruk varietas introduksi yang banyak ditanam adalah varitas Lemon dan Grapefruit. Sedangkan varitas lokal adalah jeruk siem, jeruk baby, keprok medan, bali, nipis dan purut.

3. SYARAT TUMBUH

A. Iklim
  • Kecepatan angin yang lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah. Untuk daerah yang intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman penahan angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus dengan arah angin.
  • Tergantung pada spesiesnya, jeruk memerlukan 5-6, 6-7 atau 9 bulan basah (musim hujan). Bulan basah ini diperlukan untuk perkembangan bunga dan buah agar tanahnya tetap lembab. Di Indonesia tanaman ini sangat memerlukan air yang cukup terutama di bulan Juli-Agustus.
  • Temperatur optimal antara 25-30 derajat C namun ada yang masih dapat tumbuh normal pada 38 derajat C. Jeruk Keprok memerlukan temperatur 20 derajat C.
  • Semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yang terlindung dari sinar matahari.
  • Kelembaban optimum untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.

B. Media Tanam
  • Tanah yang baik adalah lempung sampai lempung berpasir dengan fraksi liat 727%, debu 25-50% dan pasir < 50%, cukup humus, tata air dan udara baik.
  • Jenis tanah Andosol dan Latosol sangat cocok untuk budidaya jeruk.
  • Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk budidaya jeruk adalah 5,5–6,5 dengan pH optimum 6.
  • Air tanah yang optimal berada pada kedalaman 150–200 cm di bawah permukaan tanah. Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. Tanaman jeruk menyukai air yang mengandung garam sekitar 10%.
  • Tanaman jeruk dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki kemiringan sekitar 300.

C. Ketinggian Tempat
Tinggi tempat dimana jeruk dapat dibudidayakan bervariasi dari dataran rendah sampai tinggi tergantung pada spesies :
  • Jenis Keprok Madura, Keprok Tejakula: 1–900 m dpl.
  • Jenis Keprok Batu 55, Keprok Garut: 700-1.200 m dpl.
  • Jenis Manis Punten, Waturejo, WNO, VLO: 300–800 m dpl.
  • Jenis Siem: 1–700 m dpl.
  • Jenis Besar Nambangan-Madiun, Bali, Gulung: 1–700 m dpl.
  • Jenis Jepun Kasturi, Kumkuat: 1-1.000 m dpl.
  • Jenis Purut: 1–400 m dpl.

Pohon tanaman jeruk

Daun tanaman jeruk




Buah jeruk


salah satu penghuni pohon jeruk


Selasa, 05 April 2016

TIPS BUDIDAYA JAMBU AIR MADU


Jambu air madu hijau merupakan varietas baru yang mulai banyak dikembangkan oleh para pehobi buah atau petani buah, bahkan buah yang masih tergolong dalam keluarga Myrtaceae ini sudah mulai banyak ditanam di pekarangan rumah-rumah karena jambu air madu hijau ini sangat mudah dibudidayakan.

Rasa Jambu Madu

  • Jambu air madu hijau juga memiliki rasa segar dan sangat manis ketika dimakan. Permintaan yang tinggi adalah salah satu alasan untuk peningkatan jumlah jambu air madu untuk dibudidayakan.
Cara Menanam Jambu Air Madu
Pemilihan bibit

  • Bibit yang ditanam harus memiliki sumber yang dapat dipercaya, karena bibit yang unggul merupakan awal untuk mendapatkan buah dengan kualitas terbaik. Bibit dapat dibuat dengan metode stek ataupun cangkok dari induk tanaman yang sudah berbuah.
Penanaman

  • Metode penanaman buah dapat dilakukan di dalam pot (tabulampot), ataupun polybag dengan diameter 50 cm. Pot diberi lubang kecil untuk drainase kemudian diisi dengan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Pohon jambu air madu disusun rata dengan jarak 2.5m hingga 3m agar terdapat sirkulasi udara antar pohon.
Penyiraman dan Pemupukan

  • Penyiraman dilakukan 2 kali sehari tergantung pada cuaca. Metode penyiraman dapat dilakukan secara manual atau dengan kran otomatis atau fertigasi. Penyiraman dengan fertigasi sangat memudahkan pekerjaan jika pohon-pohon yang tumbuh dalam jumlah besar.
  • Pemupukan dilakukan 2 kali seminggu, jika buah ini menjadi berbuah dan 1 kali seminggu jika pohon tidak berbuah. Pupuk yang biasanya diberikan pupuk npk dan pupuk kandang.
Pengendalian Hama

  • Untuk mendapatkan kualitas buah terbaik tidak boleh ada 1 hama pun yang bersarang di pohon ataupun buah. Metode yang dapat dilakukan adalah dengan membungkus buah dengan plastik atau kertas sejak dari bunga (bakal buah) telah pecah menjadi buah kecil.
  • Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan memasang kelambu untuk mencegah masuknya hama. Metode ini sangat efektif dalam mencegah hama di tanaman jambu air.
Cara panen

Buah yang tak mengenal musim ini bisa dipanen hingga 10 kg per pohon dengan usia 1,5-2 tahun. Buah dipanen adalah benar-benar buah yang matang dipohon, dengan karakteristik kehijauan dan warna kemerahan sedikit di satu sisi.

Sumber : bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id

Senin, 04 April 2016

ANALISA HEBOH BUDIDAYA JAHE

Beberapa informasi yang menurut saya sangat menyesatkan antara lain adalah:
Panen jahe per polybag bisa mencapai 10 kg, 20 kg, bahkan ada yang bilang 40 kg. Baik itu jahe gajah, jahe emprit, atau jahe merah.Panen jahe di ladang bisa sampai puluhan ton per ha. 

Informasi-informasi menyesatkan ini disampaikan secara langsung oleh oknum marketing, lewat video di Youtube, lewat halaman website, bahkan ada yang dimuat di website resmi pemerintah.

Informasi ini dipakai untuk merayu orang agar mau melakukan budidaya jahe, karena tergiur keuntungan yang menakjubkan. Hitung-hitungannya pun sering kali sangat tidak masuk akal.
Contohnya, harga jual jahe gajah Rp. 8.500 kg, bahkan ada yang memberi informasi jahe merah/emprit sampai harga Rp. 20rb per kg.

Dikalikan saja dengan produksi jahenya:

1 polybag 20 kg, harga Rp. 20.000 = Rp. 400.000. Kalau punya 100 polybag kan sudah dapat uang Rp. 40jt. Menurut oknum-oknum itu modalnya per polybag cuma RP. 30.000. Keuntungannya RP. 400rb – Rp. 30rb = RP. 370rb per polybag.

Okelah misalnya pakai harga paling rendah RP. 8.500/kg. Omzet per polybagnya sudah bisa mencapai RP. 170rb, keuntungan Rp. 140rb per polybag.

Penanaman di ladang juga melakukan perhitungan yang menyesatkan. Misalnya:

  • Penanaman 1 ha dengan populasi 90.000 tanaman. Promosinya 1 rumpun bisa panen 1kg – 3 kg. Taruhlah pakai angka yang paling kecil 1 kg per rumpun. Produksi per ha-nya kan sudah bisa mencapai 90 ton. Dikalikan dengan harga per kg Rp. 8.500, omzetnya bisa dapat Rp. 765jt. Siapa yang tidak tergiur dengan angka seheboh ini.

Ada juga hitung-hitungan yang saya lihat di YouTube seperti ini:
  • Produksi jehe per 25m2 sebanyak 300 kg. Ini ditunjukkan video dan testimoni oleh petaninya, agar pemirsa lebih yakin. itung-hitungan produksi per ha adalah: (10.000 m2/25 m2) x 300kg = 120 ton. SANGAT LUAR BIASA. Coba dikalikan dengan harga per kg Rp. 8.500 = Rp. 1.02 milyard. Siapa yang tidak ngiler dengan angka ini.

Biasanya oknum-oknum tersebut memberikan bukti berupa foto-foto, video, atau bahkan jahenya langsung dan ditimbang langsung.

Siapa yang tidak tergiur dengan iming-iming fantastis ini. Apalagi yang punya modal.
Sudah banyak korbannya. Realitanya hasil panen jahe tidak ada yang pernah sampai setinggi itu. Bahkan hasil-hasil paling top di negeri produsen jahe terbesar di dunia pun, China, tidak ada yang sampai setinggi itu 

Ada petani yang menyampaikan ke saya jika panen ribuan polybag jahenya hanya dapat rata-rata 1,2 kg per polybag, bahkan per rumpunnya paling banter hanya dapat 300 gr. Miris sekali.

ASUMSI-ASUMSI DAN BUKTI-BUKTI YANG DIPAKAI ITU MENYESATKAN

Menurut saya, asumsi-asumsi dan bukti-bukti yang dipakai untuk melakukan perhitungan itu adalah SANGAT MENYESATKAN. Pertama, biasanya yang diambil hanyalah contoh-contoh yang bagus saja. Mungkin saja ada satu polybag yang satu rumpunnya bisa keluar sampai 1,5 kg. Ini cuma satu dua saja, dan itu saja kebetulan. Hasil ini lah yang difoto, dibuat video, ditimbang, dan ditunjukkan sebagai bukti untuk menarik orang.

Satu polybag tidak bisa digunakan untuk menarik kesimpulan. Ini kaidah statistik. Jadi jika satu polybag, 1m2 atau 25m2, belum bisa digunakan untuk mengeneralisir yang luas. Samplingnya harus mewakili populasi agar hasilnya tidak bias.

Untuk penanaman di lahan, satu rumpun rata-rata cuma dapat 300 gr.
TIDAK MUNGKIN HASIL PANEN JAHE BISA SETINGGI ITU

Ini argumen saya mengapa data-data dan hitungan-hitungan itu SANGAT MENYESATKAN. Sekali lagi, silahkan dibantah argumen saya ini.

PERTAMA

Secara genetik tidak ada jahe di Indonesia, atau bahkan di dunia yang potensi produksinya bisa setinggi itu. Potensi genetik ini adalah batasan dari ‘sono’nya. Kenyataan dilapangan tidak ada yang melebihi potensi ini, umumnya selalu di bawah potensi produksinya. Produksi jahe paling top yang pernah saya baca di China hanya pol di angka 88 ton per ha. Itu cuma dari satu jurnal. Jurnal-jurnal yang lain jauh di bawah itu, kebanyakan di bawah angka 60 ton per ha. Rata-ratanya di bawah lagi, 30-40 ton pe ha. Ini di China dan India, dua negra produsen jahe paling top di dunia.

Di Indonesia, menurut data dari BPS dan Deptan (Silahkan di googling sendiri), produksi di lapangan yang paling bagus adalah 27 ton per ha, ada yang melaporkan sampai 30 ton per ha. Menurut Balitro, potensi produksinya kurang lebih 35 ton per ha untuk jahe gajah. Jahe emprit dan jahe merah cuma 1/3 sampai 1/2-nya saja. Di Indoensia belum ada varietas jahe yang potensi produksinya sangat-sangat tinggi melebihi potensi produksi varietas jahe dari China atau India.

Mengapa angka-angka itu menyesatkan? Karena kalau dihitung potensi produksinya akan jauh di atas angka-angka potensi produksi jahenya. Misalkan saja, untuk produksi jahe 20 kg per polybag. Kalau dikalikan per ha, kurang lebih setara dengan 120 ton per ha. Kalau ada yang bilang satu tunas satu polybag bisa keluar 10 kg, berarti satu hanya hampir 200 ton. INI MUSTAHIL.

Petani-petani yang sudah beberapa kali panen dengan sistem polybag menyampaikan jika satu polybag bisa dapat 3 kg sudah bagus sekali. Kalau bisa dapat 5 kg per polybag masih bisa dinalar, karena per hanya sekitar 30 ton. NORMAL. Kebanyakan petani mengeluhkan jika per polybag cuma dapat 1,2 kg atau bahkan ada yang kurang dari 1 kg.

KEDUA

Produksi jahe bisa diperkirakan dari hara yang diserap oleh tanaman jahe sampai produksi. Sudah banyak penelitian yang menghitung berapa banyaknya hara tanaman yang dibutuhkan untuk panen 1000 rimpang jahe segar. Silahkan baca di link ini: Pola Makan Tanaman Jahe. Bisa dihitung kok berapa kebutuhan hara NPK untuk bisa panen 10 kg, 20 kg per polybag atau 120 ton per ha. Ini baru kebutuhan, belum aplikasi riil di lapangan. Laporan di China, untuk bisa panen 50 ton per ha, dibutuhkan pupuk urea sebanyak 1 ton. Buanyak banget kan.

Nah, kalau dihitung jumlah hara yang terkandung di dalam media tanam jahe, plus pupuk cair yang disemprotkan ke tanaman jahe, nilainya jauh di bawah jahe yang bisa dipanen. Hara NPK yang ada di dalam media tanam tidak bisa seluruhnya diserap oleh tanaman jahe, hanya sebagian kecil saja. JADI SANGAT TIDAK MUNGKIN SATU POLYBAG UKURAN 60 CM X 60 CM BISA PANEN 20 KG.

KETIGA

Masalah hama dan penyakit jahe. Budidaya semua tanaman tidak ada yang bisa bebas dari serangan hama dan penyakit. Apalagi jahe gajah adalah tanaman jahe yang sangat rentan terhadap serangan penyakit, terutama penyakit bercak daun dan busuk rimpang. Lebih-lebih budidaya jahe gajah tidak bisa menggunakan pestisida kimia. Serangan hama dan penyakit menjadi salah satu tantangan terberat petani jahe, khususnya jahe gajah. Serangan hama dan penyakit ini bisa membuat gagal panen atau mengecilkan produksi jahe.
HASIL PANEN YANG WAJAR


Hasil panen jahe emprit 2 kg satu polybag satu bibit umur 12 bulan (courtesy of Arif Senang Menanam).

Hasil penen jahe yang wajar menurut saya adalah 20-30 ton per ha untuk jahe gajah. Target produksi yang lebih tinggi, misal: 40 – 50 ton per ha, masih memungkinkan dengan menggunakan varietas baru jahe yang potensi sangat tinggi. Untuk jahe merah dan jahe emprit dapat 10 – 15 ton per ha sudah bagus.

Hasil panen per polybag untuk jahe gajah dapat 3 kg sudah bagus, kalau bisa dapat 5 kg per polybag perlu upaya keras dan pemupukan yang baik, selain bebas hama dan penyakit. Panen jahe gajah 10 kg per polybag masih rasional, jika menggunakan kultivar unggul baru, pemupukan yang baik dan bebas HPT. Hasil panen jahe kecil (merah dan emprit) dapat 1,3 kg sudah bagus.

Dari angka-angka ini, petani jahe bisa menghitung berapa potensi pendapatannya dengan harga pasar yang wajar. Petani jahe juga bisa mengatur pengeluaran biaya-biaya untuk budidaya jahe ini.
Sumber isroi.com